aku masih berkira-kira
lari atau tempuhi
lari,
aku akan dijustifikasikan sebagai pengecut
belot pada rasa yang wujud
qiam di situ
tempuhi,
bermakna memberi hati untuk dilukai
umpamanya seperti berlari menyeberangi lorong-lorong hidup, bingit metropolitan Kuala Lumpur di celah jutaan meter 120 km/j
pada nyaris terbenamnya matahari Ramadhan
yang sepertinya sudah punah untuk kembali pada skala yang selamat
lantas,
padah yang bagaimana rasanya bakal kau tempuh?
lalu Tuhan,
bagaimana harus aku lemparkan sesak dada ini
Assyauq..
tak butuh aku sendiri
pimpinilah aku
tuntunilah aku
bantulah aku
agar aku tak beku
keliru
buntu sendiri
*moga ditunjukkan jalan
dipermudahkan setiap urusan
No comments:
Post a Comment